Sabtu, 14 Maret 2009

Maulid Nabi SAW di SMA Pintar (Pribadi Rasul)

0 komentar

 
IMG_0180

Teluk Kuantan, Pukul 9.30 WIB, 13/03/2009 Civitas SMA Pintar mengadakan kegiatan keagamaan dalam rangka memperingati hari Maulid   Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini ditaja OSIS SMA Pintar. Sebagai Master Ceremoni (MC) Maulid Nabi SAW saat itu  Miki Randi (X2) dan Wilda Septi Pratiwi (X1).

IMG_0182

Diawali pembacaan ayat suci Al-Quran oleh siswa; Ramadani Indah (X2), Yardi Sidratil Mardatilah (XI IPA3), Rina Sri Wahyuni (XI IPA3). Agar kegiatan diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT.

 IMG_0188

Selanjutnya dibuka oleh Kepala SMA Pintar Kuantan Singingi; H. Zulhefis S.Pd, mengungkapkan peringatan Maulid Nabi SAW ini agar dapat diambil sisi positif kta semua, khususnya Siswa-Siswi SMA Pintar. Karna dalam memperingati kelahiran dan pribadi Nabi Muhammad SAW  ada suri tauladan yang perlu dicontoh dan tiru. Semoga kegiatan ini dapat diambil hikmahn dan manfaatnya. Amin

IMG_0200 

Setelah pembukaan oleh H. Zulhefis S.Pd, selajutnya adanya penampilan dari seni musik islami;Kolaborasi Rabano dengan gitar yang dimainkan siswa-siswi SMA Pintar. Penampilan yang menarik dan menghibur sebelum masuk sesi inti  yaitu kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu ceramah (Tausiyah) yang didatangkan dari Teluk Kuantan, Ustazah Devita Anggaraini S.Ag (Guru MAN Teluk Kuantan).

IMG_0214

Bila ditanya bagaimana pribadi Rasulullah SAW, bilal menjawab alam adalah yang bisa menjawabya. Karena ada pepatah Alam takambang menjadi guru. Ditanyalah Aisyah; istri Rasulullah SAW bagaimana keprbadian Rasulullah SAW, menjawablah Aisyah; pribadi Rasulullah SAW adalah Alqur'an. Selain istri, sahabat yang di tanyakan bagaimana pribadi Rasul. Musuh rasul pun tidak luput dari pertnyaan itu, bagaimana kelemahan Rasul, menjawablah musuh rasul tidak ada kelemahan yang terlihat bagi musuh saya ungkap musuh Rasul.

Secara garis besar ada beberapa Pribadi Rasul yang patut dicontoh dan tiru diantaranya:

1. Jujur,  Rasul sangat memegang teguh kejujuran. Dari kecil hingga dewasa, Rasul sangat bisa dipercaya oleh sahabat dan rekan bisnisnya. Sehingga mendapat gelar Al-Amin yaitu Orang yang terpecaya. Sebagai siswa kita harus memegang prinsip kejujuran karna membuat hati tenang. Siswa yang sering berdusta hatinya tidak akan menjadi tenang dan gundah.

2.Pemaaf, selain jujur pribadi yang perlu dicontoh adalah pemaaf yang membuat musuh-musuhnya masuk Islam dikala Rasul ingin dibunuh namun niat tersebut gagal berkat pertolongan Allah SWT, Rasul menolongnya dengan kasih sayang, sehingga musuhnya sebagian masuk ke akidah Islam.  Di dalam penelitian dokter di India yaitu bahwa orang yang suka memaafkan atau tidak pemarah akan mengurangi resiko penyakit jantung ini terbukti oleh sebagian pasien yang terkena penyakit jantung di India. Islam adalah agama yang sehat karena itu seorang orientalis barat; Wiliam dalam penelitianya mengenai Islam. Bahwa Islam agama yang sehat, sehingga menjadikan dirinya masuk Islam. Subhanallah. Islam memang agama yang luar biasa. Bahkan dalam buku yang beredar luas seperti gerakan sholat adalah olahraga yang bisa menyehatkan jiwa raga manusia.

3. Rendah Hati, kepribadian yang dimiliki Rasul seperti rendah hati membuat Rasul tidak pernah merasakan sakit yang luar biasa kecuali sakit menjelang wafatnya. Rendah hati adalah pribadi yang sangat disukai banyak orang. Lawan rendah hati adalah sombong seperti setan. Sesungguhnya sombong pakaian Allah SWT.

Semoga kita semua diberkahi Allah SWT dan bisa menjadikan pribadi Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari yang membuat diri ini bahagia dunia akhirat. Amin. Ditutup dengan doa oleh Al Ustad Suhelmon S.Pd.I.,MA.

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, berikanlah kebaikan dunia akhirat dan keberkahan Civitas SMA Pintar ini dalam menjalankan roda pendidikan di Kuantan Singingi Riau. Amin.

 

 

 

Rabu, 11 Maret 2009

KBC Kopdar; Bentuk Panitia Pelatihan ngeblog

0 komentar

IMG_0111IMG_0113

Hari ini, Rabu, 11/03/2009 Kuansing Blog Comunitty (KBC) KOPDAR (bertemu Offline) untuk kesekian kalinya. KOPDAR, pertemuan ini dimaksud untuk membentuk kepanitian Pelatihan Ngeblog tingkat SLTA Se-Kuantan Singingi yang Insya Allah dilaksanakan bulan April 2009 . Sebagai Ketua Panitia :Prima (Idu), Sekreatris;Yudi Hendra.

Mr. Andi Ilham (Pembuat Blog Kuansing), Benai Comunity, Ronaldo Rozalino, Wahyu  dan anggota yang lain pun hadir dalam pembentukan panitia ini. Semoga acara pelatihan Ngeblog dan Jurnalistik ini dapat direalisasikan. Mohon dukungan dan bantuan informasi kepada Seluruh Blogger di Kuantan Singingi agar dapat memberikan respon, saran dan kritikan mengenai pelatihan ini.  Demi kemajuan Kuantan Singingi di Bidang Informasi Teknologi (IT). Jayalah Kuantan Singingi. Wassalam. (Ronaldo Rozalino)

Senin, 09 Maret 2009

Guru Menuju Perubahan oleh: Isjoni

0 komentar

 isjoni

isjoniBila kita teringat sejarah dunia di mana pada saat Perang Dunia II, setelah Nagasaki dan Hiroshima di bom oleh sekutu, langkah pertama yang ditempuh pemerintah Jepang, mendata kembali berapa jumlah guru dan dokter yang tersisa. Mereka mulai membangun negara yang porak-poranda dari bidang pendidikan dan kesehatan. Hasilnya sangat menakjubkan. Setelah kurang lebih 20 tahun, dengan kerja keras yang tak kenal lelah, Jepang mempu mensejajarkan negaranya dengan negara-negara maju lainnya. Lahirlah kekuatan baru di kawasan Asia saat itu. Untuk bidang pendidikan di kawasan Asia, Jepang juga sebagai negara terbaik, di samping India, Korea Selatan dan Singapura.
Kisah nyata itu menyadarkan kita, betapa besar peran guru dalam membangun suatu bangsa. Ironisnya, di negara kita tercinta, profesi guru dan peran guru, kurang diperhitungkan. Malah cenderung dikesampingkan. Pada masa rezim Orde Baru profesi guru malah identik dengan kemiskinan, dan  ketidakberdayaan, kelompok masyarakat yang tahan lapar, dan selalu cicerca dan dipuja. Profesi guru tidak membanggakan.

Guru adalah input pelarian dari anak orang miskin yang tidak berkecukupan, karena kehidupan yang jauh dari cukup sebuah keluarga, sehingga anaknya dimasukan ke sekolah guru. Potret Oemar Bakri seperti dikiaskan dalam sebuah lagu Iwan Fals yang jauh dari pantas. Dalam masa itu, kelompok Guru tidak lebih dari sekedar alat politik dari rezim yang berkuasa. Guru tidak lebih sekedar alat politik dari rezim yang berkuasa. Untuk membius kelompok ini, regim berkuasa saat itu, menganugerahkan gelar ”Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” dalam sebuah bait lagu.
Citra guru yang terbentuk di dalam dirinya sampai saat ini, menurut saya, bukanlah sosok berdasi, intelektual ulung dalam menyiapkan masa depan, tetapi sekedar sebagai pekerja penjual suara yang kerja kesehariannya berangkat subuh pulang malam, tetapi kering finansial. Praktis, citra guru teredusir sedemikian rupa di balik keagungan harapan yang meluap. Permasalahannya: bagaimana kita dapat membangun citra kita sendiri sebagai guru, agar peran dan profesionalitas kita terpenuhi?
UU Nomor 14 sudah disyahkan dan saat ini, apresiasi masyarakat semakin tinggi terhadap Guru, Pemerintah semakin sungguh-sungguh berupaya mensejahterakan Guru, media massa semakin gencar memberitakan tentang kinerja guru. Dari segi kemampuan ekonomis, guru tidak lagi dipandang sekedar sebagai pekerjaan yang tidak menjadi perhatian orang. Pergi pagi pulang petang pendapatan pas-pasan (P4).
Bagaimana dengan kita sendiri sebagai pelaku utama pendidikan, Penggerak pendidikan, Pemegang kendali pendidikan, Pencerdas anak bangsa,  yang dalam UU Dosen dan Guru disebut tenaga profesional. Sama dengan dokter, Pengacara dan lain-lain?
Banyak pernyataan kritis sering kita dengar, kita lihat, dan kita baca menyangkut eksistensi, kompetensi, dan kinerja kita sebagai tenaga profesional memang masih memprihatinkan.
Kenyataan rendahnya kompetensi, etos kerja, dan kinerja guru, seperti dikemukakan oleh Fasli Djalal, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan menyebutkan hampir separuh dari sekitar 2,7 juta guru di Indonesia tidak layak mengajar di sekolah. 75.648 di antaranya guru SMA. Pernyataan itu disampaikan berkenaan dengan wacana guru profesional dan guru kompeten sebagai syarat untuk memperoleh tunjangan profesi guru dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pernyataan yang merujuk pada rendahnya kompetensi dan etos kerja guru itu juga pernah diungkapkan oleh menteri pendidikan pada masa itu Wardiman Djoyonegoro dalam wawancara di TPI tanggal 16 Agustus. Dalam wawancara itu Ia mengemukakan hanya 43 persen guru yang memenuhi syarat, artinya sebagian besar guru (57 persen) tidak atau belum memenuhi syarat, tidak kompeten, dan tidak profesional untuk melaksanakan tugasnya. Pantaslah kalau kualitas pendidikan kita jauh dari harapan dan kebutuhan dunia kerja.

Sumber:http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/guru-menuju-perubahan-2/

Transkrip: http://ronaldorozalino.blogspot.com